This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Minggu, 25 Agustus 2013
Batik “ANGKRANG” Asli Tegalwangi
Rabu, 24 Juli 2013
Desa Tegalwangi
Tegalwangi adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Umbulsari, kabupaten jember, provinsi Jawa Timur. Desa ini berbatasan dengan desa Paleran disebelah utara, desa Karangsono disebelah timur, desa Karangduren disebelah selatan, dan desa Umbulsari disebelah barat. Berada di tengah, paling tidak itulah yang menjadi ciri khas dari letak desa ini.
Desa ini terdiri dari 3 dusun, yaitu dusun Krangkongan, dusun Jatilawang, dan dusun Jatisongo. Uniknya setiap dusun mempunyai kekhasan sendiri dalam menunjukkan jati dirinya masing-masing. Seperti di dusun Krangkongan yang kaya akan jiwa seninya yaitu seni Kethoprak dan maju dalam pengembangan pendidikanya. Adapula dusun Jatilawang dan jatisongo yang terkenal akan produksi pertaniannya yang berupa buah Jeruk (walaupun sedikit banyak di klaim sebagai jeruk Semboro).
Kecil-kecil cabe rawit, pepatah itu mungkin sedikit banyak dapat mewakili keberadaan desa ini. Karena bagaimanapun juga desa ini bisa dibilang desa yang mungil dari segi cakupan wilayah. Akan tetapi hal tersebut tidak mengecilkan nyali para penduduknya untuk berkarya. Petani-petani jeruk dan kelengkeng di wilayah ini merupakan petani yang handal. Bayangkan saja, buah jeruk hasil produksi Tegalwangi telah dikirim di berbagai wilayah Jawa Timur, seperti Banyuwangi, Lumajang, Situbondo, Bali, bahkan sampai Surabaya. Adapun produksi buah kelengkeng yang seharusnya bisa menjadi underdog dari produksi buah jeruk.
Dalam peternakanpun Desa Tegalwangi juga bisa dibilang telah mumpuni. Produksi ikan gurame dan lele misalnya, peternak-peternak ini dalam satu tahun bisa menghasilkan 10 ton ikan gurame maupun lele. Tak pelak hal ini cukup menggelitik ketika potensi-potensi seperti ini tidak diperhatikan oleh pemerintah pusat. Karena potensi seperti di desa Tegalwangi ini sebenarnya dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang berbeda dengan wilayah yang lain. Misal, Desa Tegalwangi bisa menjadi desa tujuan wisata kebun jeruk. Atau desa Tegalwangi bisa menjadi salah satu desa percontohan pembibitan dan pengembangan ikan gurame ataupun
lele.
Rabu, 17 Juli 2013
MOS Mts Walisongo
Jumat, 12 Juli 2013
Pembagian Raskin
Pukul 10.00 pagi truk-truk pembawa beras akhirnya datang. Kurang lebih sekitar 3 truk datang dengan membawa beras yang nantinya kurang lebih untuk 15 RW yang ada di desa Tegalwangi. Penanggung jawab dari acara pembagian beras ini adalah kaur desa dan dibantu oleh Bp. Munir selaku perangkat plus beberapa mahasiswa KKT Unej yang kebetulan berada di Balai desa. Pihak kepolisianpun juga tak ingin ketinggalan. Demi ketertiban dan kelancaran acara, kepolisian sektor Umbulsari menerjunkan tiga personil untuk mengamankan balai desa.
Rabu, 19 Juni 2013
Acara Lepas Pisah Siswa-siswi
SDN Tegalwangi 03 terletak di dusun Krangkongan RT 01/RW XIII. Karena berstatus Negeri maka secara otomatis kepemilikan tanah adalah milik negara. SD ini mempunyai murid yang cukup banyak diantara SD yang lain. Data 2012-2013 menunjukkan bahwa SD ini mempunyai murid sebanyak seratus tiga puluh delapan siswa. Secara mendetail adalah siswi perempuan sebanyak enam puluh tiga dan siswa laki-laki sebanyak tujuh puluh lima. Dengan total murid sebanyak seratus tiga puluh delapan siswa, maka SDN Tegalwangi 03 menempati urutan 3 dari SD yang mempunyai murid paling banyak. Urutan pertama ditempati oleh MI Mambaul Ulum yang terletak di dusun Krangkongan RT 02/RW XII. Sedangkan urutan kedua terbanyak ditempati oleh SDN Tegalwangi 04 yang terletak di dusun Jatisongo RT 01/RW II.
Acara lepas pisah di SDN Tegalwangi 03 dimulai pada pukul 09.00, bertempat di halaman sendiri. Cukup dengan adanya panggung sederhana dan atap dari plastik (terop), acara lepas pisah sudah terkesan Wah'! Sebuah kebetulan yang sangat tidak menyenangkan adalah ternyata cuaca terlihat mendung. Akan tetapi ternyata hal tersebut juga tidak menyurutkan semangat para guru, panitia, murid-murid dan bahkan wali murid yang telah memenuhi tempat berlangsungnya acara tersebut.
Content atau isi dari acara lepas pisah ini tidak terlepas dari kegiatan seni dan kreatifitas siswa-siswi SDN Tegalwangi 04. Di buka dengan pembacaan puisi dari siswi kelas enam, lalu berbagai pertunjukan yang lainnya seperti paduan suara, solo singer, dsb. Terlepas dari professionalisme, kualitas output, ataupun kendala-kendala pada saat jalannya acara, seluruh guru dan wali murid memberikan acungan jempol kepada murid-murid dan panitia yang telah terlibat agar acara lepas pisah ini dapat terlaksana.
Selasa, 18 Juni 2013
Desa Tegalwangi Juara Siskamling
Kepala Bakesbangpol dan Linmas, Drs H Sudjak Hidayat, Msi mengatakan bahwa siskamling sangat perlu diaktifkan lagi karena sesuai program Pemkab Jember yang bersama-sama dengan keamanan (Polres Jember), menciptakan keamanan di lingkungan masyarakat. Dengan begitu ada pola pengamanan swakarsa tumbuh dari masyarakat di tiap lingkungan. Sehingga keamanan dan ketertiban itu tergantung dari masyarakat sendiri. Terbentuknya lingkungan yang kondusif, bukan peran Polisi, dan aparat lain. Tapi, dari lingkungan masyarakat sendiri. Polri hanyalah sebuah lembaga yang mengko'ordinir semua tanggung jawab keamanan tiap daerah.
Dari 31 Kecamatan yang mengirimkan wakilnya untuk diikutkan lomba siskamling se Kabupaten penilaian selama sebulan berkisar kepada aktifitas rutin sehari-hari dari masyarakat dalam siskamling. Serta melakukan sidak ke berbagai wilayah. Menurutnya kegiatan ini juga bukan hanya lomba rutin dan sekadar mengisi BBJ, tapi kegiatan positif ini bisa terus menjadi budaya masyarakat dalam setiap momentum baik Pemilu, dan agenda besar bangsa. “Sehingga tercipta suasana keamanan tertib, dan kondusif,” ujar Sujak.
Penilaian ternyata juga dari sisi administrasi dan buku tamu milik warga, keindahan pos kamling, perangkat semisal kentongan, alat PMK dan P3K, ditambah papan tanda kentongan, ditambah petugas jaga dan piket. Kabid Linmas, Drs Hery Setiawan, Msi, menambahkan lomba siskamling ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan wilayah masing – masing. Sehingga perlu pembinaan kepada masyarakat melalui Pemkab Jember, dan Polres ditambah Kodim melalui Camat, Kades dan Babinkamtimas yang ada. “Nantinya, ada wakil dari Tingkat Polwil hingga Polda Jatim, untuk diikutkan lomba tingkat Propinsi,” ujarnya.
Penyerahan piala direncanakan diserahkan Bupati MZA Djalal, didampingi Kapolres dan Dandim Jember serta Kepala Bakesbang dalam acara bedah potensi desa di Kecamatan Umbulsari
Quoted from cendanapos.com